MEKANISME REM MOTOR

Sewaktu rem dijalankan, peralatan rem bekerja untuk membangkitkan gesekan antara ban dan permukaan jalan, dan demikian dapat menghentikan laju kendaraan.
Gaya pengereman maksimum (gaya gesekan) untuk permukaan jalan di ambil dari gaya yang menekan atas permukaan jalan dan koefisien gesek. Dan dinyatakan dengan rumusan berikut:Gaya pengereman = Gaya yg bekerja atas permukaan jalan x Koefisien Gesek Jalan
*gaya (N) yg bekerja atas permukaan jalan adalah:
Berat yang di bebankan pada permukaan jalan (kg) x percepatan gaya berat (G).
*besar G : konstanta 9,81 meter/detik kuadrat.
Contoh:
Jika koefisien gesek 0,5 dan distribusi berat adalah 100kg pada roda depan dan 60 kg pada roda belakang, maka gaya pengereman maksimum adalah
*untuk roda depan : 100 x 9,81 x 0,5 = 490,5 Newton.
*untuk roda belakang : 60 x 9,81 x 0,5 = 294,3 Newton.
Dan gaya penekanan ban adalah 2 x gaya pengereman ban.
*gaya penekanan roda depan 2 x 490,5 = 981 N. Dan gaya penekanan roda belakang 588,6 N.
_____
Perubahan pembagian beban pada roda depan dan belakang.
Sewaktu rem dijalankan pada saat mengendarai sepeda motor, suspensi depan tertekan dan suspensi belakang meregang.
Ada gaya yang yang mendorong pengendara ke depan sewaktu rem dijalankan dengan kuat. Disebut gaya inersia. Pengereman ini menyebabkan beban pada roda belakang berkurang, sementara beban pada roda depan bertambah..
Jika pengereman dengan kuat tetap dijalankan sewaktu beban roda belakang berkurang dan hampir tak ada beban, maka pengereman yang kuat pada roda belakang cenderung untuk mengunci ban belakang. Hal ini yang menyebabkan ban sliding sehingga kecepatan roda belakang akan mendahului ban depan dan motor jadi oleng.
Untuk memanfaatkan kerja pengereman roda depan dan belakang yang maksimum, diperlukan pengoperasian rem yang disesuaikan dengan perubahan beban pada roda depan dan belakang.
______
Pembagian Gaya Pengereman
Menurut teori gaya pengereman maksimum bekerja tepat sebelum kedua roda depan dan belakang mengunci secara bersamaan.
Contoh:
1. Pada permukaan jalan yang sangat licin dengan koefisien gesek 0,3 .batas pengereman adalah 370 N untuk roda depan dan 250 N untuk roda belakang. Jika gaya pengereman melampaui batas ini, ban akan slip atau sliding.
2. Jika koefisien gesek naik menjadi 0,6 . Gaya pengereman roda depan naik 2 kali lipat sampai 930 N depan dan 330 N belakang.
3. Jika koefisien gesek yg umum untuk permukaan jalan kering adalah 0,8 . Pada keadaan ini kendaraan tidak mudah slip. Roda depan dapat lebih kuat 1400 N dan belakang 280 N.
Dengan demikian, jalan kering mempunyai koefisien gesek lebih besar dan dengan menjalankan rem depan lebih kuat, kendaraan dapat berhenti. Dalam jarak yang lebih pendek.
Di lain hal, untuk kondisi jalan yang licin dengan koefisien yang kecil, maka pengoperasian rem depan yang berlebihan dapat mengakibatkan slip.
Sehingga diperlukan ketrampilan pengendara yang tinggi dalam menjalankan rem depan dan belakang.
Semoga bermanfaat.

Combi brake
Satu lagi varian baru dari PT Astra Honda Motor di kelas matik yaitu Vario Techno yang dilengkapi dengan CBS atau Combi Brake System.



Dalam ilmu dasar teknik pengereman safety riding di jelaskan bahwa diperlukan penggunaan rem depan dan belakang dengan kombinasi penekanan yang pas, sehingga motor dapat berhenti perlahan-lahan dengan cepat dan tidak membahayakan si rider motor tersebut.
Dikatakan bahwa kita harus menekan tuas rem depan sebesar 60-70% dan tuas rem belakang sebesar 30-40% . Ini pun tergantung pada beberapa hal antara lain, jalan lurus atau menikung, kondisi hujan atau kering, menggunakan ban harian atau balap.. Sehingga sangat diperlukan keahlian si rider untuk mengkombinasikan penggunaan rem depan dan belakang dgn pas sehingga dapat berhenti dengan tepat.
Nah, hal ini bertolak belakang dengan kebiasaan orang indonesia yang hanya menggunakan rem belakang saja untuk mengurangi laju kendaraan, padahal untuk kondisi tertentu kita di haruskan menghentikan sepeda motor dalam jarak yang singkat.
Kebiasaan ini lah yang Honda coba untuk dirubah.
Dalam ilmu safety riding dikatakan bahwa untuk menhentikan sepeda motor dalam jarak yang pendek, maka rem depan harus di tekan lebih kuat daripada rem belakang.
Dengan mekanisme CBS atau combined brake system ini, gaya pengereman depan akan di aktifkan saat kita menekan tuas rem belakang, sehingga gejala roda belakang sliding akan berkurang dan motor dapat berhenti dengan jarak yg lebih pendek jika dibandingkan dengan memakai rem belakang saja.
Sedangkan tuas rem depan tidak menyebabkan rem belakang bekerja. Mengingat ini adalah system singgle CBS, bukan dual CBS yg memungkinkan tuas rem depan juga dapat mengaktifkan rem belakang.
Bagaimana cara bekerja nya.
Di motor matik kita ketahui bahwa tuas rem belakang ada di handle kiri dan tuas rem depan ada di handle sebelah kanan.
Saat tuas rem depan (kanan) ditekan, maka rem depan akan bekerja sendiri tanpa rem belakang. Sedangkan,
Saat tuas rem belakang (kiri) di tekan, maka rem belakang bekerja dan dibantu dengan rem depan.
Loh, koq bisa...
Jadi, di matik yang dilengkapi dengan teknologi CBS ini, di handle kiri di lengkapi dengan sebuah master distributor yang lebih dikenal dengan equalizer, dimana saat tuas rem belakang (kiri) ditarik, ini akan menarik dua kabel. 1 untuk rem belakang dan 1 untuk rem depan.
Jadi antara handle kiri dan kanan ada sebuah kabel perantara atau penghubung. Sehingga kabel ini akan menarik tuas rem kanan untuk menekan master rem depan.
Ooo, jadi ada tambahan kabel seling dari tuas belakang (kiri) sampai ke tuas depan (kanan)...
Nah sekarang perhatikan distribusi penekanan tuas rem kiri.
1. Saat tuas kiri (belakang) di tarik 1/3, maka hanya rem belakang saja yang bekerja.
2. Saat tuas ditarik 2/3, maka rem belakang bekerja 70% dan rem depan 30%.
3. Saat tuas ditarik penuh, maka rem belakang bekerja 100% dan rem depan 35%.
Loh, kata ilmu safety riding, belakang 40% dan depan 60%.???
Nah, system ini dikatakan adalah untuk membantu dan merubah kebiasaan orang yang hanya menggunkan rem belakang saja yang bisa menyebabkan ban belakang sliding sehingga motor jadi oleng, nah dengan system ini kebiasaan menekan rem belakang saja akan juga mengaktifkan rem depan, walaupun rem depan hanya dekerja 30% saja, tapi yang pasti kan motor tidak oleng karena rem depan juga ditekan.
Nah, walaupun motor sudah dilengkapi dengan CBS, maka masih dibutuhkan penggunaan rem depan untuk memaksimalkan proses pengereman motor.
Nah, kita bandingkan antara matik yang dilengkapi CBS dan tidak...
1.Jika menggunakan rem depan saja.
Maka kedua matik akan berhenti bersama-sama dengan jarak yang sama.
2. Jika menggunakan rem belakang saja.
Maka matik yang dilengkapi CBS akan berhenti dengan jarak yang lebih pendek dibanding matik yang tidak dilengkapi dengan teknologi CBS.
3. Jika menggunakan kombinasi rem depan dan belakang.
Maka kedua matik akan berhenti dengan jarak yang sama.
Sehingga, dengan ada nya teknologi combined brake system ini, si rider dapat menghentikan motor dengan jarak yang lebih pendek dan aman.
Semoga bermanfaat.

ABS (Anti Lock Breaking System)


Honda CBR250R yang diluncurkan minggu lalu (27/10) di Thailand menyuguhkan dua pilihan mekanisme pengereman, yaitu berteknologi Combined ABS (anti-lock brake system) dan rem cakram biasa (standar). Aplikasi Combined ABS di sport bike 250 cc diklaim yang pertama di dunia.
Untuk mendapatkan daya pengereman yang powerfull, lingkar cakram depan dipilih 296 mm dan 220 mm untuk bagian belakang. Untuk tipe rem standar, roda depan menggunakan two-port caliper. Sedangkan Combined ABS mengaplikasi three-port caliper. Untuk roda belakang sama-sama menggunakan one-port caliper.

Caliper Combined ABS (kanan), rem standar (kiri)
Combined ABS memungkinkan distribusi tingkat pengereman roda depan dan belakang lebih ideal. Misalnya pada kecepatan tinggi, meskipun biker hanya menginjak rem kaki, maka dengan sendirinya rem roda depan (rem tangan) akan ikut bekerja dengan proporsi pengereman yang diatur secara otomatis. Selanjutnya, untuk mendapatkan pengereman yang sempurna bisa diikuti dengan menarik rem tangan lebih dalam lagi.
Anti-lock brake system (ABS) bekerjanya untuk mencegah terjadinya roda ngancing (wheel lock) karena pengereman yang mendadak atau jalanan yang licin. Sensor dipasang di roda depan dan belakang untuk mendeteksi kecepatan kedua roda yang dilaporkan ke modul ABS di dalam ECU (electronic control unit).
 
ECU akan memproses masukan dari sensor kecepatan roda untuk mengatur tingkat tekanan minyak rem yang dikirim ke kedua caliper rem. Sehingga pengereman yang berlebihan bisa dihindari alias tidak nge-blok. Untuk menambah kenyamanan manuver, modul ABS ditempatkan dekat center of gravity pada body.
Patut dicatat, bahwa ABS tidak berfungsi untuk memperpendek jarak pengereman. Tapi akan memberikan rasa nyaman biker ketika deselerasi di tikungan tanpa takut sliding. Atau mencegah roda nge-blok saat pengereman mendadak.
Lantas, secara fisik bagaimana membedakan rem standar dan Combined ABS? Gampang banget, silahkan lihat bagian caliper rem depan. Tipe ABS pada calipernya dilengkapi dua selang rem dan tampak tiga piston.  Lalu ketika kunci kontak ON, di panel indicator akan tampak tulisan ABS.
Bagi yang suka ngebut, apakah yakin pilih rem standar?



5 komentar:

  1. 1/2 Makasih untuk yang sudah mau berbagi ilmunya diblog ini, isi dari blog ini sebenarnya bagus sekali..karena sangat sedikit sekali dari hal-hal yang berkaitan dengan perhitungan mengenai rem pada motor dibahas di tiap blog kebanyak kembar alias copy paste..utk blog ini bagus sekali tapi akan lebih bagus kalo isi blog'a bisa di copy ini akan sangat membantu saya dalam sebuah tugas perencanaan...kalo bisa tidak cuma 1/2 makasih tapi beribu-ribu terima kasih untuk anda..bagi2 ilmu ko sedikit2 nanggung bener..

    BalasHapus
  2. setelah saya baca dan ketik ulang dengan letihnya ternyata isinya tidak terlalu mendetail ..hanya diawal'a saja tapi point'a bagus sekali berbeda dari blog lain yg membahas rem pada motor honda, lumayan dari yg tidak tahu menjadi tahu..1/2 makasih lagi utk anda..tapi kenapa tidak di bahas lebih mendetail seperti mengenai faktor efektif rem (FER) dll. ini akan sangat membantu sekali utk mahasiswa seperti saya yang sedang mengerjakan tugas perencanaan elemen mesin..thanks!

    BalasHapus
  3. Om.... Awak mau nanya boleh? kalau jarak aman pengereman yang diijinkan untuk motor cc kecil berapa, Om? Makasih..

    BalasHapus
  4. kk bole nanya menggenai pembebanan pada rem cakram

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...